Kerajaan Singosari, adalah kerajaan terbesar di Nusatara yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222.
Kerajaan Singosari mencapai puncak kejaya'anya ketika dipimpin oleh Raja Kartanegara pada tahun 1268 - 1292 yang bergelar " MAHARAJADHIRAJA KARTANEGARA WIKRAMA DHARMOTTUNGGADEWA "
Kendedes tumurun saking padati,
Katuwon pagewening widhi kengis wentisira
Kengkap tekeng rahasyanira
Neberkaton murub denira ken arok
…………………
Langira danghyang Lohgawe :
Yen hana stri mangkana iku stri nariswari arane
Yadnyaningwong papa angalapa ring wong wadon iku
Dadi ratu anakrawati …. (Pararaton)
Ketika Kendedes turun dari keretanya
Ada angin semilir hingga membuat betisnya terlihat
Terbuka hingga ke “rahasianya”
Dan terlihat menyala oleh Ken Arok
…………….
Dijawab oleh pendeta Lohgawe
Jika ada wanita dengan nyala seperti itu disebut nariswari
Jika ada orang bisa mengawininya, walaupun dia berdosa,
Kelak dia akan menjadi raja besar
Demikian titik pangkal munculnya kerajaan besar Singosari bermula dari terlihatnya “rahasia” Kendedes. Sejak saat itu Ken Arok berupaya sekuat tenaga untuk memujudkan impiannya menjadi raja. Dimulai dari pembuatan keris sakti (oleh Mpu Gandring), menyingkirkan Tunggul Ametung (raja berkuasa), mengesahkan status ke-raja-annya dengan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi, dan terakhir mengalahkan raja Kediri Jayakatwang untuk menjadikanya sebagai raja mutlak atas tanah Jawa. Ken Arok akhirnya berhasil mewujudkan ambisinya dan sejarah mencatatnya sebagai pendiri dinasti baru, Rajasa. Bahkan para raja-raja Singosari dan Majapahit selanjutnya berusaha menarik garis keturunan dengannya untuk mengesahkan status ke-raja-annya.
Singosari muncul dipermukaan sejarah awal abad ke-13 dilembah sungai Brantas sekitar kota Malang. Walaupun diselingi oleh periode “berdarah-darah” antara para keturunan Kendedes dengan Ken Umang (istri lain Ken Arok) pada awal perjalanannya, kerajaan ini mencapai puncaknya pada pemerintahan raja terakhirnya Kretanegara. Saat itu wilayah kerajaan Singosari tidak hanya meliputi sebagian besar Jawa, tetapi juga semenanjung Sumatera. Bahkan Raja Kretanegara berani menolak dan menghina utusan kaisar Mongol yang ingin menaklukkan tanah Jawa karena menganggap dirinya setara dengan sang kaisar sebagai raja besar dari timur (Jina Aksobhya)
Kerajaan Singosari meninggalkan sejumlah bangunan candi dan patung yang indah dan megah. Sebagian besar candi-candi ini sudah dapat direkonstruksi kembali untuk dapat dinikmati dan dirasakan kebesarannya dimasa lalu serta dihayati makna dibalik pendiriannya. Candi-candi yang masih dapat ditelusuri antara lain candi Kidal (untuk Anusapati), Jago (untuk Wisnuwardhana), Singosari dan Jawi (Kretanegara). Sedangkan beberapa candi tidak dapat ditemukan lagi keberadaannya seperti Kagenengan (Ken Arok), dan Katanglumbang (Tohjaya).
Untuk seni patung, sejumlah patung indah dari kerajaan Singosari banyak tersimpan diluar negeri seperti Ganesha, Durga, dan Bhairawa candi Singosari (Belanda). Patung raksasa Dwarapala yang merupakan patung terbesar dan terberat yang pernah ditemukan di Indonesia (23 ton) dan terletak disebelah barat candi Singosari. Sedangkan puncak kebesaran seni patung Singosari terwujud pada patung Pradnyaparamitha yng indah sekali. Patung yang umumnya disebut patung Kendedes ini sempat disimpan di musium Leiden – Belanda setelah penemuannya sekitar 1820-an dan baru dikembalikan ke pemerintah Indonesia tahun 1978 dan sekarang disimpan di musium nasional Jakarta sebagai salah satu koleksi paling berharga. Baca Selanjutnya